♥^__^♥ Selamat Datang..!! Semoga Jadi Spiritual Pencerahan Matahati dengan Nafas Cinta Ilahi ♥^__^♥

Senin, 14 November 2011

TA’ ARUF CINTA

Menikah tanpa pacaran masih dianggap aneh oleh banyak orang. Karena pacaran masih dianggap banyak orang sebagai proses pengenalan calon pasangan hidup sebelum menikah. Islam bukannya mengharamkan proses pengenalan calon pasangan hidup sebelum menikah, bahkan Islam mensyariatkan pengenalan calon pasangan hidup sebelum menikah. Akan tetapi, proses pengenalan itu dilakukan melalui proses yang lazim disebut ta’aruf, bukan melalui pacaran.


Cinta…,
Berawal dari pandangan mata,  
Lahir rasa ingin mengenal,
selanjutnya timbul getar-getar aneh dalam jiwa, pada akhirnya jatuh cinta.

Cinta memang indah karena cinta adalah anugrah.
Namun cinta juga bisa jadi sumbermala petaka dan penderitaan jika salah menjalaninya.
Maka dari itu harus benar-benar menjaga bagaimana harus mencintai dan dicintai,
Cinta yang terjaga hingga akhirnya membawa berkah., yaitu melalui ta’aruf cinta.

Ta’aruf cinta…? ?

Taaruf adalah kegiatan bersilaturrahim, kalau pada masa ini disebut sebagai berkenalan bertatap muka, atau main/ bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya dengan tujuan untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.

Ketika melakukan ta’aruf baik laki-laki maupun perempuan berhak bertanya satu sama lain, keduanya harus saling jujur, boleh ditanyakan apa saja sesuai kepentingan masing-masing dalam mengarungi kehidupan nantinya dengan dengan adab dan etika yang baik serta tidak boleh dilakukan hanya berdua saja tapi harus ada yang mendampingi, yaitu wali atau keluarganya agar tidak terjadi fitnah.

Ta’aruf dan pacaran sangat berbeda, termasuk makna dan tujuannya. Dalam pacaran, mengenal dan mengetahui hal-hal tertentu tentang calon pasangangan dilakukan dengan cara yang tidak syar’i, tujuannya lebih kepada kenikamatan sesaat, zina, dan maksiat. 
Kebanyakan pacaran hanya untuk main-main perasaan saat ada yang lebih baik yang lama ditinggalkan begitu saja. Gonti-ganti pasangan dengan dalil belum cocoklah adalah hal yang lumrah dalam pacaran, akibatnya banyak yang patah hati karena ditinggal sang pacar.
Untuk itu, jikalau hati belum siap untuk menuju ke jenjang pernikahan,
hendaknya kita bisa menjaga hati dan diri  kita.
Sabarlah menanti, jangan takut sendiri, jodoh itu sudah diatur oleh-Nya.
Barokhallahu lakuma wabarokhah a’laikuma fiikhoir…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar